Suatu ketika ada seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di kota, pergi menemui pak tua yang dikenal sebagai orang tua bijak bagi masyarakat didesanya. Kedatangan anak muda tersebut disambut pak tua dengan ramah dan mereka berbincang-bincang sampai kemudian anak muda tersebut bertanya “ wahai pak tua yang bijaksana, beritahu kepadaku rahasia untuk meraih kesuksesan dalam hidup ini”.

Pak tua tertegun mendengar pertanyaan anak muda itu, namun segera berdiri dan mengajak anak muda tersebut keluar dari rumahnya dan berjalan kaki menelusuri sawah dan perbukitan hingga berhenti disebuah sungai.

Orang tua terlihat mondar-mandir sejenak, kemudian mengajak anak muda tersebut menyeberangi sungai dan anak muda tersebut pun mengikutinya. Sesampai ditengah sungai yang ternyata agak dalam, tiba-tiba anak muda tersebut terpeleset dan tubuhnya setengah tenggelam dan menahan arus yang menerpanya.

Pak tua segera menghampiri anak muda tersebut , tetapi bukan menolongnya malahan membenamkan kepala anak muda ke air yang membuat anak muda ini memberontak dan berusaha keras mengeluarkan kepalanya dari air, begitu berlangsung hingga tiga kali.

Melihat anak muda tersebut sudah lemas, pak tua pun menariknya kepinggir sungai intuk beristirahat sejenak lalu mengajaknya pulang. Sesampai dirumah, anak muda masih terdiam memendam rasa kekesalan akibat peristiwa tadi, kemudian pak tua itu bertanya kepadanya ” apa yang kamu inginkan ketika kepalamu tenggelam disungai tadi” dengan penuh rasa geram, spontan anak muda tersebut menyahut ”tentu saja saya ingin bernapas!!!”

Orang tua itu melanjutkan perkataannya dengan tenangnya ” anak muda, jika keinginanmu untuk sukses sekuat keinginanmu untuk bernapas, maka kamu akan menemukan rahasia kesuksesan yang sesungguhnya.

“ Semua orang bisa menjadi orang hebat karena semua orang bisa melayani. Anda tidak memerlukan ijazah perguruan tinggi untuk dapat melayani. Anda tidak perlu menimbang-nimbang dan memutuskan untuk melayani. Yang anda butuhkan hanyalah hati yang penuh belas kasihan. Jiwa yang digerakkan oleh kasih.

Ketika selesai melakukan transaksi di sebuah Bank Swasta, teller dengan senyumnya yang ramah meminta saya memilih salah satu dari dua kertas kecil yang beda warna dan memasukkannya kedalam kotak, sebagai penilaian kinerja pelayanannya. Rupanya bank yang memilki jutaan nasabah pemegang ATM ini secara sadar berorientasi pada “ custumer focus” dalam kinerjanya.

Derap persaingan yang begitu komplek, apalagi dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, semakin menuntut adanya peningkatan kualitas dalam pelayanan. Organisasi dan perusahaan tidak lagi mengijinkan seorang karyawan tidak memberikan pelayanan dengan baik . setiap karyawan merupakan bagian dari keunggulan organisasi perusahaan, sehingga harus berorientasi pada “ customer focus” untuk memberikan kepuasan pelanggan.

Perhatian pada setiap perusahaan besar, apa kunci prestasi mereka sehingga perusahaan mereka dapat bertahan ? apa kunci mereka sehingga perusahaan mereka dapat tumbuh menjadi besar. Anda akan menemukan bahwa kuncinya terpenting adalah pelayanan kepada pelanggannya. Maka banyak perusahaan banyak mengangkat tema “ kepuasan pelanggan” menjadi bagian penting dalam beberapa tahun terakhir ini.

Paradigma melayani sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, karena sudah sejak dulu para guru spiritual selalu mengajarkan akan hal ini. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana agar kita juga bisa memilki hati yang mau melayani.

1. Memandang pekerjaan adalah ibadah

Jadikan setiap apa yang kita kerjakan dalam kehidupan adalah berorientasi untuk pengabdian kita kepada Allah dan pelayanan kepada orang lain. Kesadaran ini dapat menjadikan pekerjaan adalah bagian dari ibadah yang harus di pertanggung jawabkan kepada Allah dan kepada orang lain. Kita dapat memberikan keikhlasan hati untuk senantiasa melayani orang lain dengan baik. Apakah itu pelanggan kita, bos kita ,teman kita. Dengan demikian orang lain akan memberikan apresiasi terhadap apa yang kita lakukan. Kalau hal ini dijadikan kediplisinan, inilah modal bagi kesuksesan kita.

2. Kehidupan adalah kesempatan membantu orang lain

“ anda bisa memperoleh apapun dalam kehidupan ini sepanjang anda juga mau menolong orang lain memperoleh apa yang mereka inginkan” inilah sebuah prinsip bahwa memperoleh apa yang kita inginkan dapat dimulai dengan membantu orang lain memperoleh keinginanya.

3. Siapa Menabur Dialah Yang Akan Menuai

Pepatah bijak mengatakan siapa yang menabur dialah yang menuainya. Saya saya sepaham, apa yang kita tabor akan kita tuai. Kalau kita menaburkan benih-benih kebaikan, maka kita akan memanen hasil kebaikan, apabila kita menebarkan pelayanan maka kita akan menuai kemudahan-kemudahan dalam kehidupan. Begitupun sebaliknya.
Sayangnya, banyak orang sering kurang menyadari hal ini. Rejeki yang kita peroleh sesungguhany melalui orang lain, maka sebaiknya di bagikan ke orang lain. Kalau kita sebagai karyawan , maka sesungguhnya gaji yang kita peroleh itu berasal dari pelanggan, bukan dari sang pemilik atau pemimpin perusahaan. Sebagai pengusaha sesungguhnya keuntungan yang kita peroleh asalnya dari sang pelanggan.

Maka penting memiliki kesadaran untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan secara baik dan memuaskan.

Kehidupan ibarat padang yang subur, setip benih yang kita sebarkan akan tumbuh dan memberika hasil. Kalau benih kebaikan dan pelayanan yang kita taburka n, maka akan memberikan hasil kebaikan dan kemudahan bagi kita.

“ Semua Kesulitan Sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh”

Pembaca yang budiman, hidup memang tidak lepas dari tekanan, lebih-lebih hidup di alam yang modern ini yang menyuguhkan beragam resiko. Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tidak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan tersebut sesungguhnya membentuk karakter, watak, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari, Pembaca, pada kesempatan ini saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidip ini.

Tipe pertama, Yaitu Tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia itu patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatannya bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya, orang inigampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi, sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Tipe kedua , yaitu Tipe Lempeng Besi. Tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya, Namun seperti layaknya besi, ketika situasi semakin menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini, mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak mampu dalam kondisi yang berlarut-larut. Tambahan stekanan sedikit saja membuat mereka menyerah dan putus asa, untungnya orang tipe ini masih mau mencoba bertaha sebelum akhirnya menyerah Tipe lempeng besi masih belum terlatih. Tapi , kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe Ketiga, Yaitu Tipe Kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersifat fleksibel, ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan yang semula, ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ketitik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, yaitu Tipe Bola PimPong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat Jangan menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pimpong, saat di tekan, justrrruuu dia memantul ke atas dengan lebih dahsyat.

Nah pembaca, diatas adalah tipe-tipe mausaia dalam menghadapi tekanan, yang terpenting bergeraklah dari tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya bangun mental anda hingga ke level bola pimpong, saat itulah kesulitan dan tantangan hidup tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk anda..sekarang anda terletak di tipe yang mana?

Seorang komandan perang mengajak prajurit-prajuritnya untuk mempersiapkan diri untuk melakukan penyerangan ke pulau seberang. Setelah menaiki kapal selama kurang lebih 2 hari, tibalah mereka di pulau tersebut. Akan tetapi setelah tiba di sana, prajurit-prajuritnya merasa takut, khawatir , dan jiwa pemberani seorang prajurit nampak mulai hilang.

Mereka kehilangan kepercayaan diri…Para prajurit merasa pasti akan kalah dan dibenak mereka ini semua hanyalah sia-sia belaka. Melihat kondisi tersebut, komandan perang membakar kapal yang baru saja mereka gunakan, melihat situasi tersebut para prajurit hanya bisa terdiam, Kemudian sang komandan berkata " Tidak ada kata mundur, tidak ada kata menyerah. maju dan menangkan peperangan ini"

Rekan-rekan yang budiman....

Terkadang dalam situasi tertentu kita memilki sikap mental seperti prajurit dalam cerita tadi, kita merasa kecil, kita merasa tidak mampu, kita merasa pasti gagal padahal kita belum mencobanya..

Kekhawatiran, perasaan takut , tekanan boleh saja menghampiri bisnis anda saat ini, tapi satu hal yang ingin saya katakan jangan sampai semua hal tersebut membuat anda berhenti, lanjutkan perjalanan anda, anda akan mungkin menjalani jalan yang tidak mulus, penuh kerikil dan lika liku, dan anda mungkin menghadapi perjalanan yang gelap, tapi anda harus yakain ada sebuah cahaya terang yang akan menanti anda.

Ingat...ada potensi besar dalam diri anda yang membuat anda bisa menjadi seorang pemenang.Seorang pelari tidak akan mugkin mencapai garis finish apabila ia terjatuh di tengah lintasan dan ia menyerah, ia akan baru sampai garis finish kalau ia terjatuh dan dan mau melanjutkan larinya.