Awan sedikit mendung, ketika kaki-kaki kecil Nita berlari-lari gembira di atas jalanan, menyeberangi kawasan lampu merah karet. Baju merahnya yang kebesarn melambai ditiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya kemulutnya untuk ditutupi, semantara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk celana ayahnya.
Nita dan ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum karet, berputar sejenak kekanan & dan kemudian duduk di atas seonggok nisan ” H. Junaidi Bin B.M Noh 18-11-1915 : 20-01-1965”
Nak, ini kubur kakekmu, mari kita berdoa untuk kakekmu, nita melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat keatas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya, berdoa untuk kakeknya....
” Ayah, kakek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah”. Ayahnya menggangguk sembari tersenyum, sembari memandangi pusara bapak-nya. ” Hmm, bearti kakek sudah meninggal 43 tahun ya yah..” kata nita berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung, ” ya, kakekmu sudah didalam kubur 43 tahun..”
Nita memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan disana, disamping kuburan kakeknya ada kuburan yang sudah tua dan berlumut ” Muhammad iqbal : 19-12-1882 : 30-01-1910.
” hmmm, kalau yang itu sudah meninggal 107 tahun yang lalu ya yah”. Jarinya menunjuk nisan disamping kuburan kakeknya. Sekali lagi ayahnya mengganguk. tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya” memang kenapa ndhuk ?” kata sang ayah menatap teduh mata anaknya” Hmmm, ayahkan semalam bilang, kalau kita mati, lalu dikubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka” kata nita sambil meminta persetujuan ayahnya, iya kan yah.
Ayahnya tersenyum,.”lalu?”Iya kalau kakek banyak dosanya, bearti kakek sudah disiksa 43 tahun dong yah dikubur...ya gak yah?..mata nita berbinar karena bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya.
Ayahnya tersenyum , namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas...” iya nak, kamu pintar, kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman ayahnya nampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan oleh anaknya...43 tahun hingga sekarang..kalau kiamat datang 100 tahun lagi..143 tahun disiksa...atau bahagia dikubur...lalu ia menunduk dan meneteskan air mata..
Kalau ia meninggal..lalu banyak dosanya..lalu kiamat masih 1000 tahun lagi bearti ia akan disiksa 1000 tahun lamanya..innalilaahi wa Inna Ilaihi rooji’un...air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah selama itu ia disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun kedepan, kalau 2000 tahun tahun lagi?kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa dikubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah lebih parah lagi? Tahankah ? padahal melihat adegan preman dipukul massa ditelevisi kemaren ia sudah tidak tahan.
Ya Allah.. ia semakin menunduk ,tangannya diangkat keatas bahunya naik turun tak teratur...air matanya semakin membanjiri jenggotnya. Allahuma as aluka khusnul khootimah.. berulang kali ia baca doa itu hingga suaranya serak..dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk nita.
Di hampirinya nita yang sedang tertidur di atas dipan bambu, di betulkan selimutnya..Nita terus tertidur..tanpa tahu betapa Bapaknya sangat berterimakasih kepadanya karena telah menyadarkan arti sebuah kehidupan..dan apa yang akan datang didepan .
” ya Allah, letakkanlah dunia ini ditanganku, jangan kau letakkan dihatiku
Nita dan ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum karet, berputar sejenak kekanan & dan kemudian duduk di atas seonggok nisan ” H. Junaidi Bin B.M Noh 18-11-1915 : 20-01-1965”
Nak, ini kubur kakekmu, mari kita berdoa untuk kakekmu, nita melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat keatas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya, berdoa untuk kakeknya....
” Ayah, kakek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah”. Ayahnya menggangguk sembari tersenyum, sembari memandangi pusara bapak-nya. ” Hmm, bearti kakek sudah meninggal 43 tahun ya yah..” kata nita berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung, ” ya, kakekmu sudah didalam kubur 43 tahun..”
Nita memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan disana, disamping kuburan kakeknya ada kuburan yang sudah tua dan berlumut ” Muhammad iqbal : 19-12-1882 : 30-01-1910.
” hmmm, kalau yang itu sudah meninggal 107 tahun yang lalu ya yah”. Jarinya menunjuk nisan disamping kuburan kakeknya. Sekali lagi ayahnya mengganguk. tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya” memang kenapa ndhuk ?” kata sang ayah menatap teduh mata anaknya” Hmmm, ayahkan semalam bilang, kalau kita mati, lalu dikubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka” kata nita sambil meminta persetujuan ayahnya, iya kan yah.
Ayahnya tersenyum,.”lalu?”Iya kalau kakek banyak dosanya, bearti kakek sudah disiksa 43 tahun dong yah dikubur...ya gak yah?..mata nita berbinar karena bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya.
Ayahnya tersenyum , namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas...” iya nak, kamu pintar, kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman ayahnya nampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan oleh anaknya...43 tahun hingga sekarang..kalau kiamat datang 100 tahun lagi..143 tahun disiksa...atau bahagia dikubur...lalu ia menunduk dan meneteskan air mata..
Kalau ia meninggal..lalu banyak dosanya..lalu kiamat masih 1000 tahun lagi bearti ia akan disiksa 1000 tahun lamanya..innalilaahi wa Inna Ilaihi rooji’un...air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah selama itu ia disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun kedepan, kalau 2000 tahun tahun lagi?kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa dikubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah lebih parah lagi? Tahankah ? padahal melihat adegan preman dipukul massa ditelevisi kemaren ia sudah tidak tahan.
Ya Allah.. ia semakin menunduk ,tangannya diangkat keatas bahunya naik turun tak teratur...air matanya semakin membanjiri jenggotnya. Allahuma as aluka khusnul khootimah.. berulang kali ia baca doa itu hingga suaranya serak..dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk nita.
Di hampirinya nita yang sedang tertidur di atas dipan bambu, di betulkan selimutnya..Nita terus tertidur..tanpa tahu betapa Bapaknya sangat berterimakasih kepadanya karena telah menyadarkan arti sebuah kehidupan..dan apa yang akan datang didepan .
” ya Allah, letakkanlah dunia ini ditanganku, jangan kau letakkan dihatiku
Anonim Said,
Saya merinding dan termotivasi betul baca artikel ini.
OOT : efek burung dan snowball nya keren baget mas
Posted on Sabtu, 29 November, 2008
Anonim Said,
takut saya
udah banyak dosa nih
Posted on Sabtu, 29 November, 2008
Alfiansyah Said,
Saya sampe nangis mas Mbacanya.... coba sampeyan Repost di depan mas....
Menurut saya ini artikel terbagus nih....
Posted on Kamis, 14 Mei, 2009
Pasang Iklan Baris Said,
Artikel yang bagus.
Posted on Sabtu, 27 Maret, 2010