Batu Besar
21.39
47 Responses
Suatu hari seorang dosen sedang member kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat dia berdiri didepan kelas dan berkata, oke, sekarang waktunya quis. Kemudian dia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya dimeja. Kemudian dia mengisi ember tersebut dengan batu besar sekepalan tangan . ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan kedalam ember. Ia bertannya kepada mahasiswanya, “ menurut kalian. apakah ember ini telah penuh?”
Semua mahasiswa serentak berkata, “ya!”
Dosennya bertanya lagi, “ sungguhkah demikian?” kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu kedalam ember lalu mengocok-ngocok itu sehingga kerikil-kerikil itu turun kebawah mengisi celah-celah kosong diantara batu-batu. Kemudian, sekali lagi dia bertanya pada mahasiswanya, “ nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
Semua mahasiswa serentak berkata, “ya!”
Dosennya bertanya lagi, “ sungguhkah demikian?” kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu kedalam ember lalu mengocok-ngocok itu sehingga kerikil-kerikil itu turun kebawah mengisi celah-celah kosong diantara batu-batu. Kemudian, sekali lagi dia bertanya pada mahasiswanya, “ nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
Kali ini para mahasiswanya terdiam. Seseorang menjawab. “mungkin tidak”
“bagus sekali”, sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya kepada mahasiswanya. “ baiklah sekarang, apakah ember ini telah penuh?
Belum, sahut seluruh mahasiswanya.
Sekali lagi ia berkata, “bagus.bagus sekali. Kemudian ia mengambil sebotol air dan mulai menuangkan airnya kedalam ember sampai ke bibir ember. Lalu dia menoleh kekelas dan bertanya. Tahukah kalian apa maksud dari ilustrasi ini?
Seorang dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “ maksudnya adalah, tak perduli seberpa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bias mengerjakannya.
Oh.bukan, sahut dosen, bukan itu maksudnya, kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akan bias memasukkan semuanya.
Apa yang dimaksud dengan “ batu besar” dalam hidup anda? Anak-anak anda, pasangan anda; pendidikan anda;hal-hal yang penting dalam hidup anda;mengajarkan sesuatu pada orang lain;melakukan pekerjaan yang kau cintai;waktu untuk diri sendiri;kesehatan anda;teman anda atau semuan yang berharga bagi anda.
Ingatlah utnuk memasukkan “batu besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisi dengan hal-hal kecil( semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan dipenuhi dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal yang besar dan penting.
Oleh karena itu, setiap pagi dan malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyakan pada diri anda sendiri “apakah “batu besar” dalam hidup saya?” lalu kerjalan itu pertama kali.
Kata mutiara
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagaln yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuan melawan rintangan yang dating bertubi-tubi.( orison swett marden)
Read more...
|